CERPEN - Ketemu Han-Byul
Sumpah, ini ngarep banget!
Jadi ceritanya dulu ada Host di After School Club (Arirang - Korean Channel gitu), namanya Han-Byul dari LED APPLE (boyband, I mean a real band format). Idaman gue banget dah. Bahasa Inggrisnya mantap, swag~ gitu, suaranya lumayan, aduh, meleleh hati ini rasanya jika mengingatnya LOL.
Berikut cerpen yang alay banget, monggo...
Jadi ceritanya dulu ada Host di After School Club (Arirang - Korean Channel gitu), namanya Han-Byul dari LED APPLE (boyband, I mean a real band format). Idaman gue banget dah. Bahasa Inggrisnya mantap, swag~ gitu, suaranya lumayan, aduh, meleleh hati ini rasanya jika mengingatnya LOL.
Berikut cerpen yang alay banget, monggo...
KETEMU HAN BYUL
"Han Byul!"
Itu beneran dia? Han Byul, LED
Apple?
"Han Byul? Right?"
OMG.
"Answer me, please..."
Mungkin kenyataan kalau cowok di
hadapanku ini adalah salah satu artis KPOP yang nggak terlalu terekspos membuat
orang-orang di sekelilingku memandangi kami dengan tatapan heran. Kalau aja
mereka tahu siapa cowok ini...
Lalu tiba-tiba saja tanganku
sudah digandeng dan dibawa pergi dari TKP. Ya, Tuhan. Mimpi apa aku semalam.
Perasaan kemarin nggak mimpi apa-apa deh. Ya kalo sekedar ketemu di mimpi sih
sering. Tapi digandeng? For real? OMG. Bisa-bisa pingsan mendadak nih. Oke,
tahan.
"Ah, sorry..."
katanya. Cowok bernama lengkap Jang Han Byul itu akhirnya melepaskan genggaman
tangannya dari pergelangan tanganku. Yaelah, gak sakit kok, Byul. Sebenarnya
masih kepingin dipegang sih, tapi ya udahlah. Ini aja udah untung banget.
"So..."
"Hi, I'm Dany. I'm one of
your fans. I don't really follow every songs or concert or everything else
about LED APPLE, but... Let's just say that I'm your overseas fans..." aku
benar-benar grogi. Banget. Entah apa yang aku katakan tadi, aku nggak ingat. Semoga
bukan hal yang memalukan. Lah, dia kan
jago banget Bahasa Inggris, semoga tata bahasaku kali ini gak salah-salah amat.
Ya Tuhaaan.
"Oh, okay. Mm, hi Dany... I
thought it would be save to walk through that street without being notice by
someone, fans I mean. This is not Kuta, so I thought no one will notice
me..." dia... Sama persis! Gaya
bicaranya itu lho. Swaggie banget. Ngenyek yang keren. Cool. Juga ramah
ternyata! Gila... Yah biarpun dia nggak ganteng-ganteng banget. Biarpun dia
pake eye liner yang sebenarnya lumayan tebal untuk ukuran seorang cowok. But
still, Han Byul tentu termasuk salah satu artis KPOP yang parasnya pasti di
atas rata-rata dibanding cowok lokal biasanya, dan yang paling penting dari
kesemuanya itu, he's real!
"So, any destination?"
kataku sok akrab.
"I'm looking for Lovina Beach,
but I think the map is too complicated, would you..."
"I'll get you there! C'mon,
chop-chop!" entah darimana asalnya kata-kata tadi. Kenapa aku sepede itu
ya? Tuh-tuh kan.
Si Han Byul jadi senyam-senyum gitu. Apa leluconku selucu itu ya?
"Anyway, it's rare..."
katanya setelah kami berjalan menyusuri jalanan kota Singaraja yang sempit.
"What?"
"You, overseas fans... I'm
not so popular, you know..."
"Ah, don't say that. I
think there's so many 'overseas fans' like me... Look at you, the way you talk,
the way you look, and of course your voice... I remember some of your cover
songs, I really love the 'as long as you love me' and 'mirrors', they're so
amazing. And... Hey, why are you looking me like that?" ini bule kenapa
lagi. Malah senyam-senyum begitu. Jangan senyum lebar-lebar dong, bikin salting
aja, XD.
"No, no... Keep talking...
" ia akhirnya berhenti tersenyum dan menatapku dengan kedua matanya yang,
euh, meleleh kan
nih. "It's just... I never thought that I would have such a cute fans like
you..." yah, aku mimpi ya? Tadi dia bilang 'cute' kan? OMG... Aaaaaak!!! Frasa kata sekalipun
juga gak apa-apa deh.
"Haha..." gawat,
ketawaku garing banget. "This way..." kami lalu berbelok menuju
sebuah jalan kecil di sebelah kanan trotoar.
"..." aduh. Tadi
perasaan lancar banget ngobrolnya, kenapa sekarang diem-dieman gini ya?
"So, why are you
here?" cowok dengan rambut pirang-kecokelatan itu pun membuka kembali
percakapan kami. Senangnyaa...
"Mm, hey... You're right!
Why am I here?"
"Hyera!"
"Mmmhh..."
"Lefi, udah hitung mundur
aja, Fi!"
"Hajar! 3, 2..."
"Hyeraaa!"
"Mhhhh... Apaan sih teriak-teriak..."
Lah, tadi kayaknya aku lagi dalam kondisi yang...
"Lo tuh, ya... Tidur
dimana-mana. Gak liat-liat tempat banget sih... Masa di cafe tante gue lo tidur
juga? Parah nih anak..." semprot Keya.
"Iya nih, penyakit lo nggak
hilang-hilang, Ra... Untung nasi goreng gue nggak gosong..." timpal Lefi.
Kami semua (dalam hal ini aku
dan Keya) serempak melototin Lefi.
"Sorry-sorry...
Kelepasan..." dasar Lefi, sifat nggak nyambungnya nggak hilang-hilang.
"Ah, elo. Giliran penyakit
tidur gue lo komentarin yang pedes-pedes, tuh liat noh temen kita si Lefi...
Lemotnya, aduh... BB gue aja kalah deh lemotnya kalo diaduin..." kataku
sambil beranjak untuk membenarkan letak dress hitam-putihku yang rada mini.
"Gue bukan lemot, gue cuma
garing tauk!" ujar Lefi.
"Alah sama aja, dasar
lemot!" ledekku sambil menjulurkan lidah sepanjang-panjangnya.
"Udah-udah... Kalo kita
ngobrol terus kapan kita jalannya nih?" sahut Keya.
"Oh iya. Kita kan mau ketemu, bu...
Hmmpph..." mulutku berhasil dibekap oleh tangan kanan Keya dan tangan kiri
Lefi.
"Kita jadi kan foto-fotonya?"
ujar Keya dengan suara agak dinaikin, ya sekitar setengah oktaflah (sotoy
banget gue).
"Jadi dong, yuk cabut. Ntar
kemaleman lagi!" jawab Lefi.
Alhasil kami pun beranjak dari
cafe tante Keya dan berjalan menuju Pantai Lovina. Yah, kami sih bilangnya mau
foto-foto sama Tante Keya. FYI, for your information, Tante Keya itu agak
protektif. Kalo kami ngelakuin hal yang aneh-aneh, dia pasti langsung ngelapor
sama Ayah Keya. Ya tapi kami bukannya
mau ngelakuin hal-hal yang aneh-aneh kok. Kita cuma, yah, pengen bersosialisasi
aja sama masyarakat internasional. Alias bule, hehe.
"Eh, biasanya dimana sih
para bule ngumpul?" tanyaku pada Keya.
"Ya mana gue tau..."
ujarnya.
"Eh, by the way...
Gue..."
"Hey, can you guys help me
with something?"
"..." mulut gue
mingkep. Mulut Keya melongo. Mulut Lefi megap-megap.
"Excuse me? Wait, do you
speak English?"
"Yes-yes, or course!"
sambarku cepat.
"Good, do you know this
place?" cowok dengan rambut pirang dan bibir seksi itu menunjuk sebuah
gambar yang ternyata nggak lain dan nggak bukan adalah Air Panas Banjar.
"Yes, we know!" ujarku
lagi, kayaknya suaraku kegedean deh.
"Good, eum... If you guys
don't mind..."
"We don't! Let's go!"
"Okay then, follow
me..."
Cowok bule itu pun mengantar
kami ke sebuah mobil hitam yang di dalamnya berisi dua cowok bule lain. Oh
my... Pas amat? Eh tunggu-tunggu, semoga mereka nggak homo. Iyuuh~ Apalagi yang
onoh... Jangan sampe deh!
"Hey, this is my friends...
Clay and Max... Oh, almost forgot, I'm Gerald..." kami pun saling
tersenyum dan memperkenalkan diri masing-masing. Gerald itu tipe bule dengan
rambut yang cepak. Keren dan krempeng. Eh jangan salah, itu tipe aku banget,
wkwkwkwk. Kalo Clay sih ya mirip Taylor Lautner lah, cowok bule berkulit hitam
dengan perawakan agak Asia gitu. Si Max tipe
cowok dengan rambut shaggy pendek berwarna cokelat, lumayanlah semuanya.
(hello, bule gitu)
"Come on in..." ujar
Max. Max yang tadinya duduk di depan sebelah kemudi menyilahkan aku untuk duduk
di tempatnya itu. Pas di sebelah Gerald yang duduk di belakang kemudi.
Kami pun menyusuri jalanan utama.
Sementara aku sibuk memberi
berbincang dengan Gerald, ketika kulirik tadi, ternyata Keya udah lancar abis
ngobrol sama Max. Kayaknya mereka nyambung banget deh. Entah mereka lagi
ngomongin apa, tapi yang pasti aku (aku yakin Keya sama Lefi juga mikirin hal
yang sama) tetep berharap sama Tuhan kalo mereka masih lurus, amiin.
Lalu aku juga sempat curi-curi
pandang ke arah Lefi dan Clay. Mereka lagi sibuk di depan layar sebuah I-Pad
biru. Hm, kayaknya setiap orang punya gebetan masing-masing deh, asik nih kalo
terus kayak gini.
"So, are you single?"
"Pardon me?" sumpah
aku kaget setengah mati.
"You heard me..."
Gerald terlihat salah tingkah, duh lucu banget sih nih cowok.
"Ih, eum... I...
Am..." jawabku ngambang.
"Your what?" aduh
sumpah. Matanya... Kalo ini sih, nggak ketemu Han Byul juga gak apa deh. Si
Gerald pake acara natap gue dengan mata abu-abunya itu lagi. Meleleh XD
HEY, I THINK HAN BYUL IS TOO
UNREACHABLE. SO, GERALD IS OKAY, WKKKWKWK,. LIKE MY BROTHER ALWAYS SAID. “NGIPI
NA*I (KEEP DREAMING!)”
*Balinese, sorry for cursing :v
#END
BTW...
Nih ada video cover dia yang kece banget ^^
Sekian, biarpun cerpen gue alay banget, tapi yaudahlah, namanya juga FAN GIRL (bukan kipas angin).
Oh iya, BTW gimana kabarnya tuh orang ya sekarang?
Ya gue doain semoga doi sukses aja ke depannya.
Makasih udah jadi inspirasi, LOL
See ya!
Thanks to:
LED APPLE
google.com
youtube.com
Hiks, LED APPLE disbanded :v
ReplyDeleteBagaimana kenken...
Oppa :(